TINJAUAN HUKUM AKIBAT DARI PERKAWINAN YANG DIBATALKAN KARENA PEMALSUAN STATUS DIRI SESEORANG MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1974

Sudaryanto, Sudaryanto (2020) TINJAUAN HUKUM AKIBAT DARI PERKAWINAN YANG DIBATALKAN KARENA PEMALSUAN STATUS DIRI SESEORANG MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1974. Documentation. Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, Semarang.

Text Sudaryanto, S.H., M.Hum.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB)

Abstract

Manusia memenuhi kebutuhan biologisnya dengan sebuah perkawinan, namun dalam prosesnya banyak hal yang terjadi diluar kendali sehingga menimbulkan pembatalan perkawinan, banyak sekali hal yang menjadi pemicu pengajuan pembatalan perkawinan. Utamanya adalah salah satu atau kedua belah pihak merasa salah sangka terhadap pasangannya seperti pemalsuan identitas, kesalahan terkait syarat dan rukun perkawinan dan juga penipuan gender. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana maksud dari salah sangka terhadap diri seseorang, tata cara pembatalan perkawinannya dan bagaimana akibat hukum yang timbul. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dengan jenis penelitian deskriptif analisis. Sumber data dari penelitian ini berasal dari sumber data sekunder sebagai data utama dan data primer sebagai data pendukung, analisis data yang digunakan adalah analisa kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara dan studi dokumen. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa maksud dari salah sangka terhadap diri seseorang adalah sesuai dengan yang dimuat dalam pasal 27 (2) UU No 1 tahun 1974. Tata cara pembatalan perkawinan adalah sama dengan proses tata cara perceraian. Akibat hukum yang ditimbulkan terhadap hubungan suami istri yaitu perkawinan kedua belah pihak menjadi putus setelah putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Terhadap harta benda yaitu pembagian harta bersama harus sesuai ketentuan hukum yang berlaku, Terhadap anak yang dilahirkan tidak berlaku surut sehingga tetap berhak mendapat pemeliharaan, pendidikan dan pembiayaan serta hak waris dan juga terhadap pihak ketiga tidak berlaku surut segala hubungan perdata tetap berlaku dan harus ditunaikan suami istri tersebut

Actions (login required)

View Item